Blog Tutorial dan Ilmu Pengetahuan

Breaking

Rabu, 01 Januari 2020

Mengenal Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan), Penyebab, dan Pengobatannya

Semua orang pasti pernah mengalami rasa cemas hingga stres. Wajar saja karena hal tersebut merupakan salah satu bentuk respon terhadap tubuh individu. Rasa cemas dan stres yang berlebih sangat buruk dampaknya bagi tubuh apabila terjadi. 



Kecemasan merupakan respon alami tubuh terhadap stres. Kecemasan ini dapat terjadi apabila merasa takut atau khawatir di kemudian hari. Contoh kecemasan seperti berkenalan dengan sekumpulan orang, hendak memberikan pidato, sedang wawancara sehingga memunculkan rasa gugup.

Rasa cemas ini tidak semua orang merasakannya. Sebenarnya, cemas merupakan sesuatu yang normal bagi setiap orang dan akan hilang apabila penyebab dari rasa cemas tersebut teratasi. Berbeda dengan rasa cemas yang selalu menetap dan dapat menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari. Kondisi tersebut dinamakan gangguan kecemasan (Anxiety Disorder).

Gangguan kecemasan atau Anxiety Disorder adalah gangguan psikis yang terdiri dari gangguan mental lainnya, seperti Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Posttraumatic Stress Disorder (PSD), gangguan kecemasan menyeluruh, gangguan kecemasan sosial, serangan panik, dan fobia.

Anxiety adalah perasaan takut, khawatir, atau tidak menyenangkan mengenai sesuatu. Hal ini dapat menjadi pemicu stres dalam kehidupan mereka. penyebabnya dapat datang dari mana saja, di rumah, di sekolah, di kantor. Stres atau cemas yang timbul dari kondisi tersebut belum tentu menandakan kamu menderita gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Gangguan kecemasan muncul apabila masalah yang membuat diri sendiri stres hilang, namun rasa cemas setelah masalah selesai masih tetap ada. Hal ini yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari penderita.

Stres dan cemas tidak selalu buruk. Dalam kondisi tertentu kedua hal itu dapat membantu mengatasi tantangan dalam suatu situasi, contoh, rasa khawatir ketika hendak berpidato sehingga membuat gugup dan cemas. Hal tersebut wajar saja terjadi dan mungkin semua orang mengalaminya. Jika tidak mengalami hal tersebut mungkin saja sulit untuk memotivasi diri sendiri agar melakukan kegiatan tersebut.

Beberapa cara yang dapat dilakukan jika mengalami gangguan kecemasan adalah merubah gaya hidup, mengenali berbagai faktor yang memicu stres, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, dan konsultasi ke psikiater apabila sudah sangat mengganggu.

Jadikanlah faktor pencetus rasa cemas sebagai hal yang positif agar termotivasi untuk bekerja lebih baik atau memperbaiki diri.

Tidak ada komentar: