Catur merupakan permainan papan yang dimainkan oleh dua orang. Di dalam permainan catur ini terdapat bidak berwarna putih dan juga bidak berwarna hitam. Permainan ini bisa dimenangkan jika salah satu pemain dapat menjepit atau skak raja lawan. Dalam permainan catur biasanya terdapat raja, ratu, gajah, kuda, benteng, dan pion, dan bidak bidak tersebut mempunyai arah gerak yang berbeda-beda
Kata “catur: berasal dari bahasa sansekerta yaitu “chaturangga” yang berarti empat. Konon di India permainan ini dimainkan oleh 4 orang, tidak seperti permainan catur sekarang yang hanya dimainkan oleh 2 orang.
Selain dapat dimainkan, catur juga mempunyai filosofi yang mencerminkan kehidupan sehari hari kita, apa saja filosofi tersebut? Simak baik- baik
1. Filosofi pertama dapat kita amati dari bidak pion. Walau ia biasanya diperankan sebagai bidak biasa biasa saja dan bahkan sering diremehkan di permainan, tetapi jika bisa menghadapi berbagai rintangan hingga mencapai titik terakhir (titik awal bidak lawan) maka pion ini dapat berubah menjadi bidak yang jauh lebih kuat seperti benteng maupun ratu.
Sama halnya dengan diri kita, jika kita mau berusaha dan tidak patah semangat, maka keinginan yang kita mau dapat diraih dengan mudah dan mendapat hasil yang sangat memuaskan.
2. Dalam permainan catur terdapat istilah skak dimana posisi raja terjepit untuk melangkah. Dalam hal ini diperlukan sebuah solusi agar raja tidak terjepit dan bisa kembali seperti semula.
Sama halnya dengan kehidupan kita, jika kita menemukan masalah janganlah kita berpasrah diri namun segeralah mencari solusi agar masalah yang kita hadapi bisa cepat terselesaikan.
3. Catur merupakan satu kesatuan yang kuat, dimana jika kita kehilangan satu bidak saja maka sangatlah berarti bagi kita. Setiap bidak memiliki jalan yang berbeda beda, ada yang jalan miring, L, horizontal dan vertikal, atau yang lainnya. Dalam hal ini setiap jalan tersebut memiliki arti untuk menyerang, bertahan, maupun melindungi bidak lain.
Sama halnya dengan kehidupan kita, bahwa setiap manusia pasti membutuhkan orang lain, tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa bantuan lainnya, oleh sebab itu manusia disebut makhluk sosial, tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan manusia lainnya.
4.Dalam catur ada posisi yang namanya skakmat. Saat menghadapi skakmat kita akhirnya kalah, namun kita tidak boleh menyerah dan berusaha memenangkan pertandingan berikutnya.
Dalam dunia nyata juga ada yang namanya skakmat, seperti usaha gulung tikar dan sebagainya. Jika bangkrut maka kita harus belajar dari pengalaman masa lalu, tanpa putus asa hingga bisa bangkit kembali.
5. Saat bermain catur mengorbankan salah satu bidak juga biasa terjadi, hal ini dilakukan agar dengan mengorbankan satu bidak kita bisa mendapat bidak lawan yang kuat seperti ratu, benteng, gajah, dan sebagainya.
Dalam hidup ini sifat berkorban baik itu, berkorban waktu, uang, energi, ataupun yang lainnya itu harus kita tanamkan dalam hati kita. Dan kita harus yakin bahwa dengan sifat berkorban ini kita dapat menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi dari yang sebelumnya.
Itulah beberapa filosofi permainan catur dalam kehidupan sehari-hari kita, dan tanpa kita sadari dari sebuah permainan saja dapat mencerminkan kehidupan kita yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar